Perbedaan Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif
Perbedaan-perbedaab yang mendasar
yang terdapat dalam pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif menurut
Prof. Parsudi Suparlan adalah sebagai berikut:
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
Sasaran kajian atau penelitian adalah gejala-gejala
sebagai saling terkait satu sama lainnya dalam hubungan-hubungan fungsional
dan yang keseluruhannya merupakan sebuah satuan yang bulat dan menyeluruh dan
holistik atau sistemik
|
Sasaran akjian atau penelitian adalah gejala-gejala yang
diperlakukan sebagai satuan-satuan individu yang secara kesluruhan merupakan
sebuah atau universe.
|
Satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah atau
diklasifikasikan dalam variabel-variabel. Satuan-satuan individual dari
gejala-gejala diperlakukan sebagai bagian fungsional dari sistem, bertingkat,
dan berada dalam hubungan-hubungan horisontal maupun vertikal.
|
Satuan-satuan individual dipilah-pilah dan digolongkan
kedalam variabel-variabel, atau satuan-satuan golongan sebagai ciri-ciri
tertentu, sesuai dengan kepentingan penelitian. Variabel dipisahkan dari
konteksnya.
|
Tidak ada satuan gejala atau individual yang dicopot
dari sistem dengan menggunakan teori untuk dijadikan variabel. Karena tidak
ada suatu gejala apapun yang dapat menjelaskan dirinya sendiri. Ia harus
dijelaskan oleh dan melalui keberadaan- gejala-gejala yang ada di dalam
sistem.
|
Keberadaan sebuah variabel bukan hanya didukung oleh
keberadaan sistemnya, tetapi didukung oleh teori metodologi yang digunakan si
peneliti.
|
Hubungan-hubungan diantara gejala, atau satuan
individual atau unsur-unsur yang dipahami. Pemahaman dilakukan dengan cara
melihat hubungan-hubungan dari perspektif yang diteliti.
|
Hubungan-hubungan diantara variabel-variabel diukur
dengan menggunakan tolok ukur yang sahih, secara hipotesis, ditentukan adanya
variabel bebas dari variabel tergantung.
|
Tidak ada konsep sampel, terkecuali pada tahap-tahap
awal pemilihan setting masalah penelitian. Sebuah kasus yang sama
tipe-tipenya. Kasus adalah sebuah satuan gejala yang berdiri sendiri sebagai
sebuah sistem dengan ciri-ciri tertentu yang merupakan bagian dari sistem
atau sistem-sistem yang lebih luas. Sebuah kasus dapat mempunyai ciri-ciri
yang sama dengan kasus atau kasus-kasus lainnya walaupun berbeda tempat dan
waktunya. Hasil-hasil penelitian dari sebuah kasus dapat digunakan untuk
membuat generalisasi yang mencakup kasus-kasus yang tergolong mempunyai tipe
yang sama.
|
Karena besarnya populasi maka dalam penelitian
kuantitatif digunakan sampel atau satuan jumlah terbatas dari populasi yang
secara metodologi mempunyai ciri-ciri yang sama dan karena itu merupakan
representasi atau wakil dari populasi.
|
Data yang dikumpulkan adalah data dalam bentuk narasi
danangka-angka (data sensus, misalnya). Data dianalisis untuk dijadikan
bukti-bukti (evidence) yang perlu diinterpretasikan untuk mendukung kebenaran
dari hipotesis/proposisi yang digunakan dalam penelitian.
|
Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif atau dalam
bentuk angka-angka. Data dianalisis untuk dijadikan pembuktian (proof) dalam
bentuk grafis misalnya yang tidak perlu diberi interpretasi lagi oleh si
peneliti yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hipotesa yang
dibuat
|
Hipotesa dalam pendekatan kualitatif hipotesa kerja. Setiap
penelitian terfokus pada sebuah masalah penelitian dibuat berlandaskan pada
sebuah hipotesa. Sebuah hipotesa dibuat dengan mengacu pada sebuah teori atau
sejumlah teori yang dijadikan kerangka atau model teori. Kerangka atau model
teori tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa yang mengacu pada
fakta-fakta sosial yang diajukan dan jawabannya adalah kebenaran sementara
atau hipotesa.
|
Hipotesis dalam pendekatan kuantitatif adalah hipotesis
uji. Satu kali sebuah hipotesa itu dibuat, maka hipotesa tersebut tidak dapat
diubah.
|
Instrumen penelitian adalah si peneliti sendiri. Peneliti
harus mempunyai pengetahuan konseptual dan teoritikal yang cukup dan
mempunyai kemampuan analitik yang tinggi bila ingin berhasil dengan baik.
dalam kegiatan pengumpulan data peneliti memepunyai kebebasan mengembangkan
hipotesa sesuai dengan fakta-fakta dan kenyataan hidup sosial yang dihadapi
dan dalam batas-batas masalah penelitiannya. Sebuah hipotesa utama yang
dibuat dan diajukan dalam proposal penelitiannya dapat berubah dnegan
kenyataan-kenyataan induktif yang dihadapinya dilapangan.
|
Instrumen penelitian adalah kuisioner. Pertanyaan-pertannyaan
yang diajukan dalam kuisioner tidak boleh diinterpretasi atau diarahkan oleh
pendengar kuisioner dan pertanyaan tidak boleh dikurangi atau ditambahkan.
|
Pemberi informasi dinamakan informan bukan responden,
|
Pemberi informasi dinamakan responden. Si pemberi
informasi tersebut kenyataannya tidak memberi respon.
|
Tesis atau teori yang dihasilkan dari sebuah penelitian
dengan pendekatan kualitatif adalah hakiki dari hubungan-hubungan di antara
konsep-konsep atau gejala-gejala yang menjadi masalah penelitian yang dukaji.
|
Tesis atau teori yang dihasilkan dari sebuah penelitian
berupa kecenderungan-kecenderungan yang hakekat hubungan antara
variabel-variabel yang tercakup dalam masalah penelitian yang dikaji.
|
Sumber: Patilima, Hamid. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar