TIPOLOGI PARTAI POLITIK
(Atas Dasar Dukungan Masa)
Merujuk
pada basis dukungan massa dari partai politik, maka partai memiliki dua tipe
yaitu:
1. Partai
intergratif
Menurut
Marcidis, dalam Amal (1988), berdasarkan sumber dukungan, partai integratif,
bersifat sekretarian karena partai ini dibangun atas dasar sifat-sifat
eksklusif seperti dasar kedaeraha (regionalitas), etnisitas, ideologi, atau
kelas tertentu. adapun merujuk pada sifat organisasi, partai integratif
dibangun pada sistem kepartaian tunggal, sehingga fungsi sosialisasi,
artikulasi, dan perekrutan dari partai dtujukan untuk mengintegrasikan
masyarakat. dalam kaitan ini, partai menggunakan pendekatan langsung, represif
dan otoriter dalam mencapai integrasi dalam pegorganisasian. Itu hanya bisa dilakukan
pada organisasi kepartaian yang bersifat tertutup.
Pada sistem
kepartaian integratif, integrasi dalam partai merupakan cerminan dari integrasi
nasional. Sebaliknya, jika terjadi keretakan partai pada tingkat nasional
berarti terjadi disintegrasi pada tingkat nasional pula. Oleh sebab itu pula,
partai pada tingkat nasional memerlukan perencanaan program-program yang
dimobilisasi dan disesuaikan pada kondisi dan situasi yang ada.
2. partai
kompetitif
berbeda
dengan partai integratif, partai kompetitif dibangun secara komperhensif dimana
partai berorientasi untuk mencapai kepentingan pada angota, pemdukung dan
simpatisan serta menyelesaikan masalah pragmatis yang sedang berkembang di
tengah masyarakat. oleh karena itu, partai seperti ini juga dipandang partai
yang bersifat inklusif.
Adapun
basis pengoragnisasian partai bersifat terbuka. Karena partai membutuhkan
dukungan sebanyak-banyaknya dari para naggota, pendukung dan simpatisan, maka
partai harus membuka diri bagi perbedaan yang ada sehingga kepentingan bersama
dapat diraih. Oleh sebab itu, pula partai ini dirancang bersifat pluralistik,
permisif, dan demokratis. Sifat tersebut bukan saja dutujukan dalam
pengorganisasian internal tetapi juga menjadi etika umum kepartaian.
Sistem
kepartaian kompetitif dibangun atas dasar pluralitas dan demokratis. Oleh sebab
itu, dukungan bukan berdasarkan atas kepatuhan yang membabi buta, tetapi
sebaliknya dikarenakan partisipasi para naggota, pendukung dan simpatisan yang
loyal karna pemcapaian tujuan bersama. Sistem ini dicirikan dengan dwi-partai
dan multi partai.
|
Integratif
|
Kompetitif
|
Dukungan
|
Sektarian: eksklusif, regional, kelas, sangat
ideologis.
|
Komprehensif: berorientasi klien, pragmatis.
|
Organisasi
|
Tertutup: otoriter, aksi langsung, represif
|
Tterbuka: serba boleh/permisif, pluralistik
|
Cara kegiatan dan fungsi
|
menyebar: integrasi nasional, pembangunan
masyarakat, menekankan pada mobilisasi
|
Terspesialisasi: agregatif dan representatif
|
Jumlah patai
|
Satu partai
|
Dua atau lebih partai
|
Sumber:
Damsar.2010. Pengantar Sosiologi Politik.
Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar