Sabtu, 10 Desember 2016

TIPOLOGI PARTAI POLITIK (Atas Dasar Dukungan Masa)



TIPOLOGI PARTAI POLITIK
(Atas Dasar Dukungan Masa)
Merujuk pada basis dukungan massa dari partai politik, maka partai memiliki dua tipe yaitu:
1.      Partai intergratif
Menurut Marcidis, dalam Amal (1988), berdasarkan sumber dukungan, partai integratif, bersifat sekretarian karena partai ini dibangun atas dasar sifat-sifat eksklusif seperti dasar kedaeraha (regionalitas), etnisitas, ideologi, atau kelas tertentu. adapun merujuk pada sifat organisasi, partai integratif dibangun pada sistem kepartaian tunggal, sehingga fungsi sosialisasi, artikulasi, dan perekrutan dari partai dtujukan untuk mengintegrasikan masyarakat. dalam kaitan ini, partai menggunakan pendekatan langsung, represif dan otoriter dalam mencapai integrasi dalam pegorganisasian. Itu hanya bisa dilakukan pada organisasi kepartaian yang bersifat tertutup.
Pada sistem kepartaian integratif, integrasi dalam partai merupakan cerminan dari integrasi nasional. Sebaliknya, jika terjadi keretakan partai pada tingkat nasional berarti terjadi disintegrasi pada tingkat nasional pula. Oleh sebab itu pula, partai pada tingkat nasional memerlukan perencanaan program-program yang dimobilisasi dan disesuaikan pada kondisi dan situasi yang ada.
2.      partai kompetitif
berbeda dengan partai integratif, partai kompetitif dibangun secara komperhensif dimana partai berorientasi untuk mencapai kepentingan pada angota, pemdukung dan simpatisan serta menyelesaikan masalah pragmatis yang sedang berkembang di tengah masyarakat. oleh karena itu, partai seperti ini juga dipandang partai yang bersifat inklusif.
Adapun basis pengoragnisasian partai bersifat terbuka. Karena partai membutuhkan dukungan sebanyak-banyaknya dari para naggota, pendukung dan simpatisan, maka partai harus membuka diri bagi perbedaan yang ada sehingga kepentingan bersama dapat diraih. Oleh sebab itu, pula partai ini dirancang bersifat pluralistik, permisif, dan demokratis. Sifat tersebut bukan saja dutujukan dalam pengorganisasian internal tetapi juga menjadi etika umum kepartaian.
Sistem kepartaian kompetitif dibangun atas dasar pluralitas dan demokratis. Oleh sebab itu, dukungan bukan berdasarkan atas kepatuhan yang membabi buta, tetapi sebaliknya dikarenakan partisipasi para naggota, pendukung dan simpatisan yang loyal karna pemcapaian tujuan bersama. Sistem ini dicirikan dengan dwi-partai dan multi partai.

Integratif
Kompetitif
Dukungan
Sektarian: eksklusif, regional, kelas, sangat ideologis.
Komprehensif: berorientasi klien, pragmatis.
Organisasi
Tertutup: otoriter, aksi langsung, represif
Tterbuka: serba boleh/permisif, pluralistik
Cara kegiatan dan fungsi
menyebar: integrasi nasional, pembangunan masyarakat, menekankan pada mobilisasi
Terspesialisasi: agregatif dan representatif
Jumlah patai
Satu partai
Dua atau lebih partai

Sumber: Damsar.2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar