Pendidikan Multikulturalisme
Jika membahas mengenai pendidikan di Indonesia saat ini, maka yang
terbersit adalah pendidikan multikulturalisme. Pendidikan multikulturalisme
dirasa sangat cocok dengan kondisi masyarakat Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Seperti namanya,
multikulturalisme yang berasal dari kata multi yang berarti banyak, kultur yang
berarti budaya, dan isme yang berarti aliran atau faham. Maka pendidikan
multikulturalisme adalah segala proses pendidikan yang menganut faham
keseragaman budaya tanpa ada perbedaan.
Pendidikan multikulturalisme menekankan keberagaman dalam
kesederajatan. Kesederajatan dalam berbagai bidang seperti HAM, hukum,
keadilan, sosial, budaya, dan agama. Dalam pendidikan multikulturalisme, semua
peserta didik mempunyai kewajiban dan hak yang sama di dalam kelas. Serta
pendidik yang harus memperlakukan peserta didik dengan cara yang sama tanpa
membeda-bedakan dari segi suku bangsa, budaya, bahasa, dan agama. Di dalam
kelas, peserta didik diajarkan mengenai pentingnya menghargai orang lain yang
berbeda dengan dirinya.
Harapan yang ingin dicapai dalam pendidikan multikulturalisme tidak
lain adalah untuk membantu siswa untuk mengerti, menerima, dan menghargai orang
lain yang berbeda suku, budaya, dan nilai kepribadian. Melalui penanaman nilai
multikulturalisme ini, dapat dijadikan pelatihan bagi generasi muda untuk
meneriam segala jenis perbedaan diantara sesama dan mampu hidup bersama secara
damai.
Dengan adanya pendidikan multikulturalisme bukan berarti
menyamaratakan kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Tetapi lebih kepada
menyamakan persepsi peserta didik mengenai perbedaan-perbedaan yang ada di
hadapan mereka saat ini. Peserta didik dituntut agar dapat mengahargai dan
menghormati perbedaan serta dapat menanamkan semangat demokratis dalam dirinya,
bukan otokrasi.
Manfaat yang didapatkan peserta didik dengan adanya pendidikan
multikulturalisme adalah bahwa peserta didik mampu menerima pendidikan yang
menganngap suatu perbedaan adalah wajar adanya. Kemudian perserta didik mampu
menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kaekayaan budaya
bangsa. Peserta didik juga mampu berlaku adil dalam membedakan suku, agama,
etnis, dan kelompok sosial.
Dari
uraian diatas diharapkan gagasan dan konsep pendidikan multikulturalisme dapat
menjadi kenyataan. Sehingga peserta didik dapat menghargai perbedaan, toleransi
terhadap sesama manusia, mempu mengatur diri sendiri, bebas dari paksaan,
ancaman dan kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar