Senin, 10 Oktober 2016

Pancasila sebagai Landasan Falsafah Negara



Landasan Falsafah Negara
Pengertian Filsafat        
Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti “cinta” dan “sopohos” yang berarti “hikmah” atau “wisdom”
Filsafat dibagi menjadi 2 macam:
  1. Filsafat sebagai produk
  2. Filsafat sebagai suatu proses
Cabang-cabang Filsafat
  1. Metafisika
  2. Epistemologi
  3. Metodologi
  4. Logika
  5. Etika
  6. Estetika
Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Memiliki ciri:
  1. Suatu kesatuan bagian-bagian
  2. Bagian tersebut mempunyai fungsi-fungsi sendiri
  3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
  4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem)
  5. Terjadi dalam suaatu lingkunngan yang kompleks
Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Bersifat Organis
                Dasar filsafat negara Indonesia terdiri dari lima sila yang masing masing merupakan suatua asas peradaban.
                Pancasila yang bersifat organis pada hakikatnya bersumber pada dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti, isi, dan sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia pluralis
Susunan Kesatuan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal
                Dilihat dari intinya urutan lima Pancasila menunjukan suatu rangkaian tingkat dalam luasnya dan sifatnya merupakan penghususan dari sila-sila dimukanya.
                Secara ontologis hakikat sila-sila Pancasila berdasarkan pada landasan: Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat, dan Adil
Hubungan kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi
                Dalam setiap sila terkandung ke empat sila lainnya, atau dengan kata lain dalam setiap sila senantiasa dikualifikasikan oleh keempat sila lainnya.
Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu Filsafat
                Secara filosofis pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistomologis, dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lain. Misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, dan idealisme.
Dasar Antropologis Sila-sila Pancasila
                Manusia sebagai pendukung sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga, dan jiwa jasmani dan rohani.
                Karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan maka sila pertama mendasri dan menjiwai keempat sila-sila yang lain.
Dasar Epistomologis Sila-sila Pancasila
                Sebagai suatu ideologis maka Pancasila memiliki tiga unsur pokok yaitu:
  1. Logos
  2. Pathos
  3. Ethos
                Dasar epistomologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar entologisnya maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologis.
Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
                Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat yang juga memiliki suatu kesatuan dasar aksiologisnya sehinggan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Suatu Sistem
                Substansi Pancasila dengan kelima silanta terdapat pada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan merupakan suatu sistem nilai
Pancasila senagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia
  1. Dasar Filosofis
                Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara republik Indonesia, mengandung makna bahwa dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat, bernegara harus berdasarkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
2. Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar fundamental Negara
                Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam pembukaan UUD 1945 secara yuridis memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, makna yang terkandung didalamnya tidak lain adalah penjabaran nilai-nilai Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar