Senin, 17 Oktober 2016

unsur-Unsur Masyarakat



Faktor Pembentuk (Unsur-unsur) Masyarakat
Secara umum Seorjono Soekanto (2004:24-25) menjelaskan bahwa masyrakat terdiri atas beberapa unsur sebagai faktor pembentuk masyarakat, yaitu sebagai berikut:
Manusia Hidup Secara Bersama
Kehidupan bersama ditandai dengan hidup secara berkelompok di wilayah atau tempat yang sama dan bersatu secara saling melindungi dan memelihara agar terjalin dan terjaga kebersamaan diantara mereka secra permanen. Kebersamaan adalah fitrah manusia. Eksistensi manusia dapat dibangun serta memiliki kekuatan apabila ada kesatuan.
Sebagaimana dijelaskan Hasan Shadily (1993:51-56) bahwa manusia memiliki ciri diantaranya memiliki hasrat yang berdasarkan naluri (kehendak biologis yang berada di luar penguasaan akal) untuk mencari teman hidup. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekuatan bersama. Aristoteles berpendapat bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk sosial yang menyukai hidup bergolongan. Bergerson berpendapat bahwa manusia hidup bersma bukan karena persamaan, melainkan karea perbedaan yang terdapat dalam sifat, kedudukan, dan sebagainya.
Bercampur dalam Waktu yang Cukup Lama
Masyarakat adalah kumpulan individu manusia yang dapat hidup secara bersama, dan proses menjadi kesatuan manusia membutuhkan waktu yang cukup lama. Salah satunya diawali tumbuhnya keluarga. Proses pertumbuhan masyarakat dari keluarga-keluarga ini tidak sebentar, tetapi membutuhkan waktu dan ruang yang lama. Diawali dengan keluarga batih (nuclear family), yaitu kelompok yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anaknya yang belum memisahkan diri dan membentuk keluarga sendiri.
Lambat laun, proses keluarga batih semakin besar sehingga terbentuklah keluarga luas (extented family), yaitu keluarga batih ditambah keluarga lain ( hasil perkawinan anak-anaknya) atau kerabat lain yang memiliki hubungan erat dan senantiasa dipertahankan. Keluarga luas ini akhirnya membentuk satuan atau kelompok besar dalam suatu tempat yang membentuk satuan masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat adalah kumpulan individu manusia yang saling berinteraksi dan saling membutuhkan serta hidup dalam suatu tempat dengan kurun waktu yang lama. Hanya, setiap masyarakat tidak memiliki data historis yang utuh yang merekam sejarah pertumbuhan dan perkembangan mereka sehingga setiap kali meotret kehidupan masyarakat, terebut, kita sering kehilangan sejarahnya.
Satu Kesatuan
Sebagai social animal, manusia mempunyai naluri hidup untuk berkawan atau disebut juga gregariousness (Soerjono Soekanto, 2004:25). Keinginan hidup bersama dan berkelompok dibangun dalam rangka menjaga kesatuan dan keutuhan diantara mereka. Untuk keutuhan kelompoknya, manusia senantiasa menghindari pertikaian atau permusuhan di antara sesama. Bagaimanapun sikap kesadaran menjaga keutuhan kelompoknya menjadi naluri yang kuat dalam diri manusia, sebagaimana dijelaskan soerjono Soekanto (2004:25), yaitu keinginan untuk menjai satu dengan sesamanya atau manusia lain (misalnya masyarakat); dan keinginan untuk menjadi satu dengan linhkungan alam sekelilingnya.
Sistem Hidup Bersama
Inilah keunikan sebuah masyarakat. kesadaran akan kesatuan kelompoknya serta untuk menjaga keutuhan kelompoknya, dibuatlah sebuah sistem hidup bersama. Umumnya sistem hidup berupa nilai dan norma yang disepakati secara bersama untuk menjadi patokan bagi perilaku dalam masyarakat. sistem hidup dibangun untuk mewujudkan berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup terus.
Sumber:
Adon Nasrullah Jamaludin.2015. Sosiologi Perkotaan. Bandung: Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar