Rangkuman Pola Ekologi Kota
Ekologi
kota adalah kajian atas hubungan antar dimensi sosial dan fisik dari berbagai
kota. Tafsiran mengenai tata ruang di perkotaan menurut Ernest Burgess dan
Robert Park (1950) menyebutkan bahwa pola kota dengan selalu ada pusatnya yang
dilingkari oleh berbagai daerah disebut sebagai concentric.
Problem: Lingkungan Perkotaan
1.
Ekologi Manusian dan Sosial
Ekologi
manusia atau guman ecology tugasnya
mempelajari hubungan manusia dengan lingkungannya. Ekologi manusia bertalian
dengan biologi, fisiologi, dan ilmu kedokteran, sedangkan ekologi sosial
berkaitan dengan sosiologi, geografi, dan biologi. Beberapa definisi tentang
ekologi sosial dalam Daldjoeni (1997:89-90) adalah sebagai berikut:
a.
Studi
tentang relasi subsosial antarmanusia
b. Studi tentang daerah-daerah sosial budaya (culture areas)
c. Berfungsi menggambarkan sebaran keruangan
dari gejala sosial
2.
Ekologi Kota
Ekologi berasal dari bahasa Yunani (oikos
artinya rumah atau tempat hidup). Secara harfiah, ekologi adalah pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya
(Zoer’ani Djamal Irwan,2005:19). Kaitannya dengan perkotaan, ekologi kota
berarti mempelajari lingkungan perkotaan. Elemen-elemen kota diantaranya:
a. Tata guna lahan, mempertimbangkan dua hal
yaitu pertimbangan umum dan pertimbangan pejalan kaki (stree level).
b. Bentuk dan masa bangunan, prinsip dan teknik urban design yang berkaitan dengan
bentuk dan masa bangunan meliputi:
·
Scale,
berkaitan dengan sudut pandang manusia, sirkulasi, dan dimensi bangunan sekitar
·
Urban space,
sirkulasi ruang yang disebabkan bentuk kota, batas, dan tipe-tipe ruang
·
Urban
mass, meliputi banguan, permukaan tanah, dan objek dalam ruang yang dapat
tersusun untuk membentuk urban space serba pola aktivitas dalam skala besr dan
kecil.
c. Sirkulasi dan parkir, elemen sirkulasi adalah
satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan.
d. Ruang terbuka dan ruang tertutup. Ruang
terbuka adalah yaitu ruang yang dibatasi oleh batas-batas semu. Ruang tertutup
adalah ruang yang dibataso oleh batas-batas nyata dengan batas arsitektural.
Ruang mati yaitu ruang yang tidak terpakai (useless space).
e. Jalur pejalan kaki, sistem pejalan kaki yang
baik yaitu:
·
Mengurangi
ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota
·
Meningkatkan
kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia
·
Lebih
mengekspresikan aktivitas PKL, mampu menyajikan kualitas udara.
f. Activity Support, muncul oleh adanya
keterkaitan antara fasilitas ruang umum kota dengan seluruh kegiatan yang
menyangkut penggunaan ruang kota yang menunjang akan keberadaan ruang-ruang
umum kota.
g. Sombol dan tanda
h. Ruang terbuka hijau, salah satu fasilitas
umum perkotaan yang dapat digunakan sebagai indikator dalam emngetahui kualitas
lingkungan hidup suatu kota.
i. Taman kota, suatu lahan yang berisikan
taman-taman yang bermanfaat bagi ekologi dan estetika perkotaan yang berguna
bagi upaya ekosistem perkotaan.
Sumber:
Adon Nasrullah Jamaludin.2015. sosiologi Perkotaan. Bandung: Pustaka
Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar