Senin, 10 Oktober 2016

Pola Ekologi Kota



Rangkuman Pola Ekologi Kota
Ekologi kota adalah kajian atas hubungan antar dimensi sosial dan fisik dari berbagai kota. Tafsiran mengenai tata ruang di perkotaan menurut Ernest Burgess dan Robert Park (1950) menyebutkan bahwa pola kota dengan selalu ada pusatnya yang dilingkari oleh berbagai daerah disebut sebagai concentric.
Problem: Lingkungan Perkotaan
1.         Ekologi Manusian dan Sosial
Ekologi manusia atau guman ecology tugasnya mempelajari hubungan manusia dengan lingkungannya. Ekologi manusia bertalian dengan biologi, fisiologi, dan ilmu kedokteran, sedangkan ekologi sosial berkaitan dengan sosiologi, geografi, dan biologi. Beberapa definisi tentang ekologi sosial dalam Daldjoeni (1997:89-90) adalah sebagai berikut:
a.   Studi tentang relasi subsosial antarmanusia
b.   Studi tentang daerah-daerah sosial budaya (culture areas)
c.   Berfungsi menggambarkan sebaran keruangan dari gejala sosial
2.         Ekologi Kota
Ekologi berasal dari bahasa Yunani (oikos artinya rumah atau tempat hidup). Secara harfiah, ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya (Zoer’ani Djamal Irwan,2005:19). Kaitannya dengan perkotaan, ekologi kota berarti mempelajari lingkungan perkotaan. Elemen-elemen kota diantaranya:
a.   Tata guna lahan, mempertimbangkan dua hal yaitu pertimbangan umum dan pertimbangan pejalan kaki (stree level).
b.   Bentuk dan masa bangunan, prinsip dan teknik urban design yang berkaitan dengan bentuk dan masa bangunan meliputi:
·         Scale, berkaitan dengan sudut pandang manusia, sirkulasi, dan dimensi bangunan sekitar
·         Urban space, sirkulasi ruang yang disebabkan bentuk kota, batas, dan tipe-tipe ruang
·         Urban mass, meliputi banguan, permukaan tanah, dan objek dalam ruang yang dapat tersusun untuk membentuk urban space serba pola aktivitas dalam skala besr dan kecil.
c.   Sirkulasi dan parkir, elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan.
d.   Ruang terbuka dan ruang tertutup. Ruang terbuka adalah yaitu ruang yang dibatasi oleh batas-batas semu. Ruang tertutup adalah ruang yang dibataso oleh batas-batas nyata dengan batas arsitektural. Ruang mati yaitu ruang yang tidak terpakai (useless space).
e.   Jalur pejalan kaki, sistem pejalan kaki yang baik yaitu:
·         Mengurangi ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota
·         Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia
·         Lebih mengekspresikan aktivitas PKL, mampu menyajikan kualitas udara.
f.    Activity Support, muncul oleh adanya keterkaitan antara fasilitas ruang umum kota dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang kota yang menunjang akan keberadaan ruang-ruang umum kota.
g.   Sombol dan tanda
h.   Ruang terbuka hijau, salah satu fasilitas umum perkotaan yang dapat digunakan sebagai indikator dalam emngetahui kualitas lingkungan hidup suatu kota.
i.    Taman kota, suatu lahan yang berisikan taman-taman yang bermanfaat bagi ekologi dan estetika perkotaan yang berguna bagi upaya ekosistem perkotaan.
Sumber:
Adon Nasrullah Jamaludin.2015. sosiologi Perkotaan. Bandung: Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar