Senin, 10 Oktober 2016

Makalah Kemampuan Membaca (oleh: Elisnasari)



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Membaca adalah jendela dunia. Pepatah ini menjadi sebuah kalimat yang sangat populer di kalangan masyarakat. Dengan membaca, strata seseorang masyarakat akan lebih baik dan menambah wawasan ilmu pengetahun tersendiri. Dengan membaca, seseorang akan mengalami fase dimana tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi lebih paham, dan tidak pernah mendengar menjadi lebih memahami. 
Namun pada kenyataannya, budaya baca di kalangan masyarakat masih sangat minim. Para pelajar dan mahasiswa seolah enggan untuk membiasakan rutinitas tersebut, akibatnya banyak para pelajar dan mahasiswa yang tidak berani mengemukakan pendapat karena minimnya pengetahuan yang dikuasai. Akhirnya keadaan tersebut berimbas pada buruknya kualitas pendidikan di negeri ini. Hal ini memancing penulis untuk menjelaskan betapa pentingnya keterampilan membaca dan pentingnya membaca di kalangan masyarakat demi terciptanya tatanan masyarakat yang berkualitas.
B.            Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan keterampilan membaca dan hakikat membaca?
2.    Apa yang dimaksud dengan fleksibilitas membaca?
3.    Apa saja tujuan dan teknik dalam membaca?
4.    Apa saja jenis – jenis membaca?
5.    Bagaimana tahapan – tahapan dalam membaca?
C.            Tujuan
1.    Untuk mengetahui definisi keterampilan membaca.
2.    Untuk mengetahui tujuan membaca serta teknik dalam membaca.
3.    Untuk mengetahui jenis – jenis dalam membaca.
4.    Untuk mengetahu tahapan – tahapan dalam membaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian keterampilan membaca
Keterampilan merupakan kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain. Sementara membaca, Dr. H. Dalman, M.pd menyatakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Membaca juga dapat dikatakan sebagai akitifitas yang kompleks dengan menggerakkan atau menggunakan sejumlah besar tindakan yang terpisah – pisah, meliputi orang yang harus menggunakan pengertian khayalan, mengamati dan mengingat – mengingat yang dihubungkan dengan skemata membaca.
Seorang pembaca harus menggerakkan mata dengan baik dan dapat berkonsentrasi pada saat membaca, agar informasi atau pesan dapat ditangkap dengan baik. Hal ini menjadi sebab bahwa membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata atau pun kalimat, tetapi membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan tulisan yang bermakna sehingga tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca lainnya.
B.            Hakikat membaca
Burns dan Roe menjelaskan bahwa hakikat membaca merupakan sebuah proses dan produk. Proses mengacu pada aktifitas, baik yang bersifat mental maupun fisik. Sedangkan produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca.




C.            Proses membaca
a.    Aspek sensori
Merupakan kemampuan untuk memahami simbol - simbol tertulis.
b.    Aspek perseptual
Merupakan aspek kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang dilihatnya sebagai simbol atau kata.
c.    Aspek sekuensial
Kemampuan mengikuti pola-pola urutan, logika, dan gramatikal teks.
d.   Aspek asosiasi
Merupakan kemampuan mengenal hubungan antara simbol dan bunyi, dan antara kata-kata dan yang dipresentasikan.
e.    Aspek Pengalaman
          Aspek kemampuan menghubungkan kata-kata dengan pengalaman yang telah dimiliki untuk memberikan makna itu.
f.     Aspek berpikir
         Merupakan kemampuan untuk membuat interferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari.
g.    Aspek Belajar
        Merupakan aspek kemampuan untuk mengingat apa yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan gagasan dan fakta yang baru dipelajari.
h.    Aspek Afektif
Merupakan aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap keinginan membaca.
Aspek-aspek ini tidak selalu dilaksanakan dengan cara yang sama antara pembaca yang satu dengan pembaca yang lain. Interaksi antara 8 aspek secara harmonis akan menghasilkan membaca yang baik, yakni komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis.

D.           Feksibilitas membaca
Dalam hal ini pembaca tidak diharuskan untuk membaca dengan tingkat kecepatan tinggi atau pun rendah. Pembaca cukup menyesuaikannya dengan tingkat kesulitan teks tersebut. Jika pembaca menemukan teks dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, sebaiknya menggunakan kecepatan membaca yang sedang atau normal, begitu pun sebaliknya. Hal tersebut bertujuan agar pembaca mempunyai kepahaman atas teks yang dibacanya, sehingga pengetahuan dapat dengan mudah ditangkap oleh seorang pembaca. Pembaca yang fleksibel adalah pembaca yang mampu mengatur kecepatan dan ritme, gaya, serta penggunaan teknik yang tepat dalam membaca. Dengan kata lain, seorang pembaca fleksibel akan dengan mudah menyerap semua asspek dalam membaca.
Tampubolon menyatakan bahwa terdapat faktor – faktor yang berkaitan dengan bacaaan, yaitu :
a.    Tujuan membaca
b.    Informasi fokus
c.    Materi bacaan

E.   Manfaat membaca
a.    Menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
b.    Terhalang dari kebodohan.
c.    Sarana pengembanngan pola pikir.
d.   Saran pengembangan etika bertutur kata.
e.    Meningkatkan pengetahuan, memori, dan pemahaman.
f.                          Belajar dari pengalaman orang lain.

F.             Tujuan membaca
a.    Menemukan atau mengetahui penemuan – penemuan yang telah dilakukan.
b.    Mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi dalam memahami makna bacaan.
c.    Membaca untuk memperoleh fakta dan perincian.
d.   Memperoleh ide – ide utama.
e.    Mengetahu urutan atau susunan struktur karangan.
f.     Membaca bertujuan untuk menyimpulkan.
g.    Membaca untuk mengelompokan atau mengklasifikasikan.
h.    Membaca bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi.
i.      Membaca bertujuan untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
j.      Memperoleh informasi dan tanggapan yang tepat atas berbagai hal.
k.     Mencari sumber, menyimpulkan, menyaring, dan menyerap informasi dari bacaan.
l.      Mampu mendalami, menghayati, menikmati, dan menarik  manfaat dari bacaan.
Dalam membaca diperlukan berbagai aspek yang dapat menunjang kelancaran dalam membaca. Efisiensi membaca akan lebih baik jika informasi yang diperlukan telah pembaca tentukan yang disebut dengan informasi fokus. Informasi fokus merupakan informasi yang snagat dibutuhkan dan menjadi hal yang penting dalam sebuah teks bacaan.
Berikut beberapa teknik membaca yang efisien, diantaranya :
a.    Baca pilih atau selecting
          Merupakan pembaca memilih bahan bacaan atau bagian bacaan yang dianggap relevan.
b.    Baca lompat atau skiping
         Dalam teknik baca lompat, pembaca menemukan bagian – bagian bacaan yang relevan atau melompati bagian – bagian yang lain.
c.    Baca layap atau skimming
         Teknik baca layap merupakan teknik yang digunakan dengan membaca cepat untuk memahami isi bacaan atau bagian bacaan.


d.   Baca tatap atau scanning
         Teknik baca tatap merupakan membaca dengan cepat dan memusatkan konsentrasi untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan. Teknik ini diperlukan ketelitian yang cukup tinggi sehingga informasi fokus yang diperoleh akan tepat dan mudah dipahami.
Keempat teknik tersebut difokuskan berdasarkan waktu – waktu tertentu yang dapat dipergunakan dalam arti berurutan. Dalam membaca sebuah buku, mula – mula teknik baca pilih diperlukan untuk menentukan bagian – bagian yang dibutuhkan. Teknik membaca lompat juga dapat dipergunakan secara sekaligus karena beberapa bagian telah dilompati. Kemudian teknik membaca dapat dilanjutkan pada teknik membaca layap yang bertujuan untuk mengetahui isi umum suatu bacaan. Namun untuk menemukan suatu informasi fokus tertentu, diperlukan baca tatap dalam membaca sebuah bacaan.
Dari keempat teknik membaca tersebut, baca layap dan baca tatap merupakan dua teknik yang sangat tepat dalam membaca sebuah bacaan. Teknik ini digunakan karena kita tak perlu membaca seluruh bacaan. Mata dan pikiran dengan cepat mencari kalimat topik yang dimaksud pada permulaan atau akhiran paragraf, atau bahkan terdapat dalam bagian tengah suatu bacaan.
Dalam hal membaca, informasi fokus dapat ditentukan seperti berikut:
a.    Kalimat, dalam hal ini mempunyai bagian – bagian yang mengandung pokok kalimat atau proporsi. Kata – kata yang berfungsi sebagai bagian – bagian yang disebut dengan kata kunci dan dapat merupakan informasi fokus dalam membaca kalimat.
b.    Suatu paragraf yang baik selalu mempunyai pikiran pokok dan jabaran pikiran pokok tersebut.  Sebuah paragraf hanya diperbolehkan memiliki satu pikiran pokok dan beberapa jabaran pokok. Pikiran pokok merupakan informasi fokus utama, dan jabaran pokok merupakan informasi fokus pendukung.
c.    Sebuah bacaan yang baik selalu mempunyai pikiran dan jabaran pokok. Pikiran pokok yang dimaksud biasanya tergambar dalam judul bacaan. Pemahaman akan lebih didapat saat pembaca telah membaca pendahuluan atau paragraf pendahuluan.
d.   Setiap buku yang baik selalu mempunyai pikiran dan jabaran pokok yang baik. Pikiran pokok yang dimaksud biasanya tergambar dalam judul buku. Pemahaman akan lebih didapat saat pembaca telah membaca bab – bab dan subbab yang terdapat dalam daftar isi, serta kata pengantar yang terdapat dalam buku tersebut.
G.           Jenis – jenis membaca
Jenis – jenis membaca terbagi menjadi dua, yaitu :
a.    Membaca nyaring
          Merupakan proses membunyikan lambang atau tanda atau tulisan yang bermakna. Membaca nyaring bertujuan agar dapat didengar oleh dirinya sendiri atau pembaca lain. Membaca nyaring merupakan kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang – lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Membaca nyaring bertujuan agar seseorang mampu menggunakan ucapan dengan tepat, jelas, tanpa terus - menerus melihat bacaan, dan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat dan jelas.
         Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membaca nyaring adalah :
1.    Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
2.    Pembaca harus mempelajari kesimpulan penafsiran atas lambang – lambang tertulis sehingga penyusunan kata – kata serta penekanan sesuai dengan ujaran.
3.    Pemabaca harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan yang jauh.
4.    Pembaca harus mengelompokkan kata – kata dengan baik dan benar agar jelas makna apa yang didengar oleh pendengar.  

2. Membaca senyap ( dalam hati )
          Merupakan jenis membaca tanpa bersuara, tanpa gerakan bibir, kepala, berbisik, memahami bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, serta dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan tersebut.
Pada jenis membaca ini, pembaca hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Latihan – latihan pada membaca senyap harus dimulai sejak dini.
         Membaca dalam hati terbagi atas :
1.    Membaca ekstensif
Objek dalam teknik membaca ekstensif meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat. Membaca jenis ini meliputi :
a.    Membaca survei
Membaca survei merupakan membaca yang difokuskan denagn meneliti seluruh isi bacaan mulai dari daftar isi hingga bagian terakhir dalam suatu bacaan.
b.    Membaca sekilas
Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat, memperhatikan bahan tulisan untuk mencari data serta mendapatkan informasi penerangan
c.    Membaca dangkal
Membaca jenis ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal dan bersifat luaran, tidak mendalam dari suatu bacaan. Memabaca dangkal dilakukan bila kita membaca demi kesenangan dan mendatangkan kebahagiaan pada waktu senggang.
2.    Membaca intensif
Merupakan studi saksama, telaah, terperinci, yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira – kira dau sampai empat halaman setiap hari. Membaca intensif terbagi atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.

Membaca telaah isi terbagi atas :
a.    Membaca teliti
Hal ini sam pentingnya dengan membaca sekilas, pembaca perlu membaca dengan teliti terhadap buku yang disukainya.
b.    Membaca pemahaman
Adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris, antar baris, maupun balik baris.
c.    Membaca kritis
Adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan bijaksana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan isi bacaan.
d.   Membaca ide
     Adalah kegiatan membaca untuk mencari, menemukan, dan memanfaatkan ide yang terdapat dalam bacaan. 
e.    Membaca kreatif
Adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, antar baris, namun juga secara kreatif menerapkan hasil membacanya dalam kehidupan ssehari – hari.

Membaca telaah bahasa meliputi :
a.    Membaca bahasa
Yaitu bertujuan untuk memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata.
b.    membaca sastra
pembaca harus difokuskan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Semakin pembaca memahami suatu bacaan sastra, maka semakin mudah membedakan bahsa ilmiah dan bahsa sastra.


H.           Tahapan – tahapan membaca
a.    Membaca permulaan atau membaca mekanik
          Tahap ini adalah tahap awal dalam belajar membaca. Bersifat mekanis dan dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Membaca permulaan merupakan suatu keterampilan awal yang harus dipelajari oleh pembaca.
Membaca permulaan ini mecakup :
1.    Pengenalan bentuk huruf
2.    Pengenalan unsur – unsur linguistik
3.    Pengenalan hubungan pola ejaan dan bunyi
4.    Kecepatan membaca bertaraf lambat
b.    Membaca lanjutan atau pemahaman
Tahap ini merupakan keterampilan membaca yang berad pada urutan yang lebih tinggi, yakni membaca secara kognitif. Pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan dan menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara merangkum dengan bahasa yang baik baik dalam tulisan maupun secara lisan.












BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
          Dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Membaca juga dapat diakatakan sebagai akitifitas yang kompleks dengan menggerakan atau menggunakan sejumlah besar tindakan yang terpisah – pisah, meliputi orang yang harus menggunakan pengertian khayalan, mengamati dan mengingat – mengingat yang dihubungkan dengan skemata membaca. Dalam keterampilan membaca terdapat berbagai jenis dengan teknik yang disesuaikan dengan waktu dan penggunaanya.
B.            Saran
          Sebaiknya diperlukan perhatian dan fokus tertentu dalam mehamami materi ini, agar keterampilan membaca seorang pembaca dapat terserap dengan baik, terlebih pada para pelajar dan mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia tata bahasa.











DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2103. Keterampilan Membaca. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Sugiarsih, Septia. 2007. Keterampilan Membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar