Senin, 10 Oktober 2016

Rangkuman Pemikiran Lewis Coser



Lewis Alfred Coser (1913-2003)
Biografi:
       Lahir pada 27 November 1913, di Berlin Jerman
       Keluarga borjuis Yahudi
       Ayah: Martin (seorang bankir) dan Ibu: Margarett (Fellow) Coser
       Aktif dalam organisasi sosialis dan bergabung dengan kelompok radikal
Coser mengutip dan mengembangkan gagasan George Simmel untuk kemudian dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan tentang konflik yang menarik.
Coser benar-benar concern pada satu tema-tema konflik, baik konflik tingkat eksternal maupun internal.
Fungsi positif konflik sosial: Konflik merupakan cara atau alat untuk mempertahankan, mempersatukan dan bahkan mempertegas system social yang ada
Katup penyelamat (savety valve) : sebagai “jalan keluar yang meredakan permusuhan”, atau singkatnya dapat kita sebut dengan mediator
Konflik Realistis Dan Non-Realistis
       Konflik realistis yaitu konflik yang berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan runtutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, yang di tujukan pada obyek yang dianggap mengecewakan
       Konflik non realistis yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan tujuan saingan yang antagonistis, melainkan dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah pihak
Permusuhan Dalam Hubungan-Hubungan Sosial Yang Intim: apabila konflik berkembang dalam hubungan- hubungan yang intim, maka pemisahan (antara konflik realistis dan non-realistis) akan lebih sulit untuk dipertahankan
Isu Fungsionalitas Konflik: Suatu konflik dapat berfungsi positif atau negatif bergantung pada tipe isu konflik yg merupakan subyek konflik. Konflik fungsional positif bila mana tidak menyangkut dasar-dasar yang menjadi nilai inti. Dan sebaliknya akan menjadi negatif apabila menyerang nilai-nilai inti.
Kondisi kondisi yang mempengaruhi konflik kelompok dalam   (in group) dengan kelompok luar (out group): Coser menjelaskan bahwa konflik dengan kelompok luar akan membantu pemantapan batas-batas struktural. Sebaliknya konflik dengan kelompok luar juga dapat mempertinggi integrasi di dalam kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar