GURU SEBAGAI EVALUATOR
Sebagai
evaluator, guru berperan untuk mnegumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan pembelajaran yang telah di dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam
memerankan perannya sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan atau menentukan
keberhasilansiswa dalam menyerap materi kurikulum. Kedua, untuk menentukan
keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah di programkan.
a. Evaluasi
untuk menentukan keberhasilan siswa
Sebagai
kegiatan yang bertujuan untuk menilai keberhasilan siswa, evaluasi memegang
peranan yang sangat penting, sebab, melalui evaluasi guru dapat menentukan
apakah siswa yang diajarnya sudah memiliki kompetensi yang telah diterapkan,
sehingga mereka layak diberikan program remedial. Sering guru beranggapan bahwa
evaluasi sama dengan melakukan tes, artinya guru telah melakukan evaluasi
manakala ia telah melakukan tes. Hal ini tentu kurang tepat, sebab evaluasi
adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau makna tertentu pada sesuatu
yang dievaluasi. Dengan demikian tes hanya salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menentukan makna tersebut. misalnya, si A dikatakan menguasai seluruh
program pembelajaran berdasarkan hasil rangkaian evaluasi, misalnya berdasarkan
hasil tes ia memperoleh skor yang bagus, berdasarkan hasil observasi ia telah
dapat menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan hasil
wawancara ia benar-benar tidak mnegalami kesulitas tentang bahan pelajaran yang
telah dipelajarinya. Berdasarkan rangkaian proses evaluasi akhirnya guru dapat
menentukan bahwa si A pantas diberi program pebelajran baru. Sebaliknya,
walaupun berdasarkan hasil tes si B telah bisa mnguasai kompetensi seperti yang
diharapkan, namun berdasarkan hasil wawancara observasi ia tidak menunjukan
perubahan perilaku yang signifikan, misalnya dalam kemampuan berfikir, maka
dapat saja guru menentukan bahwa proses pembelajaran dianggap belum berhasil.
Kelemahan yang sering terjadi sehubungan dengan pelaksanaan evaluasi
selama ini adalah guru dalam menentukan keberhasilan siswa terbatas pada hasil
tes biasa yang bisa dilakukan secara tertulis, akibatnya sasaranpembelajatan
hanya sebatas pada kemampuan siswa untuk mengisis soal-soal yang biasa keluar
dalam tes.
Disamping itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu
juga sebaliknya dilakukan bukan hanya terhadap hasil belajar, akan tetapi juga
proses belajar. Hal ini sangat penting sebab evaluasi terhadap proses belajar
pada dasarnya evaluasi terhadap keterampilan intelektual secara nyata.
b. Evaluasi
untuk menentukan keberhasilan guru
Evaluasi dilakukan bukan hanya untuk siswa, akan tetapi dapat digunakan
untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Keberhasilan hasil evaluasi apakah guru
telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan atau belum,
apa sajakah yang perlu diperbaiki. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan guru
tentu saja tidak sekompleks untuk menilai keberhasilan siswa, baik dilihat dari
aspek waktu pelaksanaan maupun dilihat dari aspek pelaksanaan. Biasanya
evaluasi ini dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, atau yang biasa
disebut dengan post-tes.
Sumber: Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar