Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip pokok yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar
adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar
dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus
dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering
media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh
karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru
mempersiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru,
maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media
pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan
hingga mnyerupai koran.
Kejadian lain yang sering terjadi
adalah ketika guru menggunakan media film atau melakukan karyawisata. Oleh
karena media digunakan tidak diarahkan untuk mempermudah belajar, maka baik
film maupun karyawisata sering hanya dijadikan sebagai media hiburan saja.
Agar media pembelajaran benar-benar
digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus
diperhatkan, diantaranya:
a. Media yang
akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak
semata-mata dimanfaatkan untuk memeprmudah guru menyampaikan materi, akan
tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b. Media yang
akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi pelajaran
memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang akan harus sesuai dengan
kompleksitas materi pembelajaran. Contohnya untuk membelajarkan siswa memahami
pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, maka guru perlu mempersiapkan semacam
garfik yang mencerminkan pertumbuhan itu.
c. Media
pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa. Siswa
yang memiliki kemamuan mendengar digunakan media yang bersifat auditif.
Demikian juga sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan penglihatan yang
kurang, akan sulit menagkan bahan pemeblajaran yang disajikan melalui media
visual. Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya yang berbeda. Guru perlu
memerhatikan setiap kemampuan dan gaya tersebut.
d. Media yang
akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efesien. Media yang
memerlukan peralatan yang mahal belum tentu efektif untuk mencapai tujuan
tertentu. demikian juga media yang sangat sederhana belum tentu tidak memiliki
nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memerhatikan efektivitas
penggunaannya.
e. Media yang
digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya. Sering
media yang kompleks terutama media-media mutakhir seperti media komputer, LCD,
dan media elektronik lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam
mengoperasikannya. Media secanggih apa pun tidak akan bisa menolong tanpa
kemampuan teknis mengoperasikannya. Oleh karena itulah sebaliknya guru
mempelajari dahulu bagaimana mengoperasikan dan memanfaatkan sedia yang akan
digunakan. Hal ini perlu ditekankan, sebab sering guru melakukan
kesalahan-kesalahan yang prinsip dalam menggunakan media pembelajaran yang pada
akhirnya penggunaan media bukan menambah kemudahan siswa belajar, malah
sebaliknya mempersulit siswa belajar.
Sumber: Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
menarik tapi masih kurang dengan daftar pustaka
BalasHapusKonten blognya sudah bagus, sangat membantu tugas saya.
BalasHapus