HERBERT BLUMER & ERVING GOFFMAN
Herbert Blumer
• Lahir
di St Louis, Missouri, pada tahun 1900
• Ayahnya
adalah seorang pekerja kabinet dan ibunya seorang ibu rumah tangga
• Pada
1928 ia menerima gelar doktor dari University of Chicago, di mana ia datang di
bawah pengaruh akademik George Herbert Mead, WI Thomas, dan Robert Park.
• Setelah
lulus ia menerima posisi mengajar di Universitas Chicago, di mana ia tetap
sebagai profesor sampai 1952
• Dikenal
sebagai pendiri konsep interaksionisme simbolik.
3 Premis Interaksionisme Simbolik
• pemaknaan
(meaning),
• bahasa
(language), dan
• pikiran
(thought).
Self-Indication
• Menurut
Blumer proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri individu yang
dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan
untuk bertindak berdasarkan makna tersebut.
7 Asumsi Karya Herbert Blumer
• Manusia
bertindak terhadap orang lain berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada
mereka,
• Makna
diciptakan dalam interaksi antar manusia,
• Makna
dimodifikasi melalui sebuah proses interpretif,
• Individu-individu
mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain,
• Konsep
diri memberikan sebuah motif penting untuk berperilaku,
• Orang
dan kelompok-kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial,
• Struktur
sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.
Sketsa Biografis Erving Goffman
• Lahir
di Alberta, Kanada pada 11 Juni 1922
• Pada
1980-an dia telah muncul sebagai seorang teoritisi yang sangat penting
• Menurut
Collins, Goffman dipengaruhi oleh antropolog sosial
• Goffman
memadukan studi deskkriptif dengan studi antropolog sosial
• Goffman
wafat pada 1982 di puncak ketenarannya.
• Karyanya:
“Presentation of Self in
Everyday Life Presentation of Self in Everyday Life”
Karya Erving Goffman
• Dramaturgi
• Manajemen
kesan
• Jarak
peran
• Stigma
• Analisis
kerangka
Dramaturgi èpandangan
tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah
pentas.
Pengertian Goffman mengenai diri dibentuk dari pendekatan
dramaturgisnya
Diri bukan milik sang aktor, tetapi produk interaksi
dramatik antar aktor dan audiens.
•
Bagian depan (front stage)
•
Bagian depan-latar (setting front)
•
Bagian depan-pribadi (personal)
•
Penampilan
•
Sikap
•
Panggung belakang (back stage) è ruang dimana disitulah
berjalan skenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat rahasia yg mengatur
pementasan masing-masing aktor)
Aktor Menyembunyikan Beberapa Hal Dalam Sandiwara
• Menyembunyikan
kesenangan-kesenangan rahasia
• Menyembunyikan
kesalahan dalam persiapan sandiwara
• Menyembunyikan
proses
• Menyembunyikan
“perbuatan kotor”
• Menyembunyikan
setiap penghinaan
Analisis Goffman Pada Tim
Tim è
sekumpulan individu yang bekerjasama dalam mementaskan rutinitas tunggal
Tim dapat berupa:
ü Pemain
sandiwara dan audiens
ü Sekelompok
pemain sandiwara
ü Audiens
ü Seorang
individu tunggal
Manajemen Kesan
Manajemen kesan è
untuk menjaga serangkaian tindakan yang tidak diharapkan.
Metode menangani masalah:
• Metode
untuk menghasilkan kesetiaan dramaturgis
• Bentuk
disiplin dramaturgis
• Tipe
sifat hati-hati dramaturgis
Jarak Peran
• Adalah
jarak peran dari seseorang dalam lingkungan sosialnya.
• Goffman
memberikan gambaran bahwa orang yang berstatus sosial lebih tinggi dibanding
orang lain, maka ia akan lebih sering menunjukkan atau membangun jarak
sosialnya dengan orang lain yang memiliki status sosial lebih rendah darinya.
• Orang
yang berstatus lebih rendah akan cenderung lebih bertahan dalam menunjukkan
jarak peran yang dimiliki atau terjadi dilingkungan sosialnya.
Stigma
Definisi baku (rigid) atas peranatau tindakan seseorang
Goffman memberikan garis pemisah antara apa yang seharusnya dilakukan dilakukan
seseorang ( identitas sosial virtual ) dengan apa yang sebenarnya dilakukan
seseorang ( identitas sosial aktual) Ini menyebabkan terjadinya discreditable
stigma.
discreditable stigma è
stigma yang perbedaannya tidak dirasakan dirasakan oleh penonton.
Analisis Kerangka
• Goffman
bergeser dari cara pandang interaksionisme simbolik menuju studi struktur
kehidupan sosial berskalak ecil . Ia melakukan kajian atas sekian banyak
struktur yang tidak terlihat dalam masyarakat yang membangun kejadian atau
tindakan manusia yang bermakna .
• Kerangka
(frame) adalah prinsip organisasi yang memberi definisi atas pengalaman kita.
• Frame
memberikan asumsi mengenai apa yang sedang kita lihat dalam kehidupan kehidupan
sosial.
Interaksi Sebagai Ritual
• Interaksi
mirip dengan upacara keagamaan yang sarat dengan berbagai ritual
• Bagi
Goffman, tampaknya hampir tidak ada isyarat nonverbal yang kosong dari makna.
Isyarat yang tampak sepele pun, seperti “berpaling ke arah lain,” atau “menjaga
jarak” dengan orang asing yang dimaksudkan untuk menjaga privasi orang adalah
ritual antarpribadi atau dalam istilah Goffman menghargai diri yang “keramat”
(“sacred” self), bukan sekedar adat kebiasaan.
Kritik Interaksionisme Simbolik
• Pertama,
interaksionis terlalu memperhatikan pada kehidupan sehari-hari dan pembentukan
sosial dari diri, namun mereka hampir (atau bahkan) mengabaikan struktur sosial
sama sekali.
• Kedua,
interaksi simbolik mengabaikan faktor-faktor psikologis seperti kebutuhan,
motif, dan niat. Interaksionis malah hanya memusatkan pada simbol, tindakan,
dan interaksi semata sehingga tidak bisa terlalu mendalam perhatian para
penganut ini terhadap segala tindakan yang dilakukan oleh aktor.
• Ketiga,
teori ini hanya memfokuskan pada kehidupan manusia sehari-hari tanpa melihat
hal-hal yang membuat atau melatarbelakangi suatu tindakan itu terjadi dan
akhirnya dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar