Teori-teori Urbanisasi
Evers dan
Korff (2002) mengemukakan riset mengenai proses urbanisasi di negara berkembang
sangat dipengaruhi oleh teori-teori urbanisasi Eropa dan Amerika yang
berpendapat bahwa kota kecil (town) atau kota besar (city) adalah pusat kemajuan
dan pembangunan serta pusat perubahan sosial. Kritik terhadap teori urbanisasi
dikemukakan oleh Castells yang mengatakan bahwa kota tidak otomatis sebagai
pusat modernisasi dan belum tentu pula menghimpun semua struktur modernitas.
Lima macam
teori klasik dan neo-klasik tentang urbanisasi, yaitu sebagai berkut:
a. Teori
demografis tentang urbanisasi dan migrasi. Teori-teori ini disominasi oleh
model faktor pendorong-penarik (push-pull factor) yang memandang kota sebagai
faktor penarik (pull factor), sedangkan desa sebagai faktor pendorong (push
factor). Teori ini cenderung bersifat desktiptif-analitis, yang terbatas pada
framework demografis.
b. Teori
mengenai sistem kota. Teori ini mencakup kajian-kajian tentang hierarki kota
dan tempat-tempat sentral.
c. Teori
kultural kota. Teori ini lebih memfokuskan pada aspek-aspek seperti “petani di
perkotaan” atau budaya miskin, atau aspek-aspek yang berhubungan dengan
kesadaran sosial dan perubahan citra ruang kota.
d. Teori
tentang diferensiasi ruang dan sosial serta segregasi (pemercilan) di
perkotaan, yaitu ekologi sosial dalam pengertian luas. Analisis wilayah sosial
diperkenalkan oleh Shkevky dan Bell. Model analisis tersebut banyak diterapkan
dengan menggunakan teknologi komputer terbaru. Dengan metode ekologi faktorial
dapat dilakukan analisis data yang meragukan secara efektif dengan tingkat
kesalahan yang relatif kecil. Masalah utama dengan pendekatan ini adalah
sulitnya menafsirkan hasil-hasilnya atau memasukannya kedalam konteks teoritis.
Sampai sejauh ini, pendekatan ini belum terbutkti dapat menjelaskan fenomena
underdevelopment (keterbelakangan) kota atau membedakannya dari struktur ruang
kota-kota yang sudah maju dengan menggunakan metode ekologi faktorial.
e. Teori
neo-dualis. Dengan menggunakan karya-karya penulis ekonomi politik perkotaan
mahzab Prancis (Castell, Lojkine, Pickvance, 1976) dan tulisan para teoritis
dualis lain, Milton Santos beruapaya mengembangkan teori kota dunia ketiga,
yaitu teori urbanisasi dependen. Penulis lain, Terry McGee, menaruh perhatian
pada ekonomi bazar atau “sektor informal” dan ia berhasil menunjukan hasil
penelitiannya yang berskala besar tentang pengasong yang merupakan unsur utama
dari sektor informal (McGee dan Yeung,1978).
Sumber:
Adon
Nasrullah Jamaludin.2015. soiologi
Perkotaan. Bandung: Pustaka Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar