Teori Modernisasi dan Strukturasi Anthony Giddens
Sketsa biografis
Lahir
di Edmonton, London Utara 18 Januari 1938
Seorang
teoritisi sosial Inggris dan teoritisi dunia yang berpengaruh
Belajar
di Universitas Hull, London School of Econimics, dan Universitas London.
Karya
awalnya bersifat empiris dan fokus pada bunuh diri.
Karyanya
yang paling utama : The Constitution of Society: Outline of the Theory of
Structuration.
Giddens
memulai petualangan intelektual dengan menelaah Karl Marx, Emile Durkheim,
serta Max Weber.
Hasilnya:
“Capitalism and Modern Social Theory. An analysis of the Writings of Marx,
Durkheim and Max Weber” (1971).
Selanjutnya,
Fungsionalisme Talcott Parson, Interaksionisme Simbolis Erving Goffman,
Marxisme, Strukturalisme Ferdinand de Saussure dan Levi Strauss,
Post-Strukturalisme Michel Foucault, pemikiran Jacques Derrida, dsb.
Juggernaut Modernitas
Digunakan
untuk melukiskan kehidupan modern
Sebuah
dunia yang dinamis dan “dunia yang tidak terkendali” (runaaway world)
Modernitas dan konsekuensi-konsekuensinya
Giddens mendefinisikan modernitas dari segi empat lembaga
dasar:
Kapitalisme
Industrialisme
Kemampuan
pengawasan
Pengendalian
atas alat-alat kekerasan
Modernitas diberi dinamisme oleh 3 aspek esensial teori
struktural:
Penjarakan
Pelepasan:
1)uang dan 2)sistem keahlian
reflektivitas
penyebab konsekuensi negatif modernitas
Kesalahan
rancangan
Kegagalan
operator
Modernitas dan Identitas
Giddens
mendefinisikan dunia modern sebagai “ dunia refleksi yang meluas hingga ke inti
diri...kedirian menjadi sebuah proyek refleksif”
Giddens
merasakan suatu ancaman “yang membayangi ketidakbermaknaan pribadi” yang
mendasar.
Modernitas dan Keintiman
Transformasi
keintiman yang bergerak pada konsep hubungan murni
Di
dalam dunia modern keintiman dan seksualitas telah diasingkan.
The third way; solusi Giddens
sebagai
jalan keluar dari konflik antara sosialisme (yang menonjolkan negara) dan
kapitalisme (yang mengagungkan peran pasar).
Giddens menyatakan bahwa pemikirannya mengenai “jalan ketiga”
memiliki enam dimensi:
Memperbaiki
kembali solidaritas yang retak;
mengakui
sentralitas dari kehidupan politik;
Menerima
bahwa kepercayaan yang aktif akan menghasilkan sesuatu yang baik dari dunia
politik;
mendorong
demokrasi yang dialogis, dengan adanya kesempatan dan hak yang sama dari pihak
kaya maupun miskin;
memikirkan
kembali konsep negara-kesejahteraan (welfare-state); serta
melawan
kekerasan.
Teori strukturasi
Agen
vs struktur
Agen:
pelau, tindakan, aktor yang menunjuk pada orang (individu). Ciri: kemampuan
refleksif dan akuntabilitas dimana aktor-aktor mempunyai stock of knowledge untuk
memproduksi dan mereproduksi tindakan-tindakan mereka.
Struktur:
aturan dan sumber daya yang terbentuk dari praktik sosial sekaligus sebagai
pembentuk keterulangan prkatik sosial (medium dan prkatik sosial). Struktur tak
hanya membatasi (fungsionalisme) tetapi juga memberdaya.
Dualisme
Vs Dualitas
selama ini pemikiran dalam ilmu-ilmu sosial
hanya terjebak dalam dualisme (tegangan)
teori
interpretatif vs teori tindakan
Interaksionisme
simbolik vs fungsionalisme
Petentangan
Kubu yang menekankan keutuhan AGENSI, menyimpulkan
perilaku seseorang mempunyai kekuatan besar / kedaulatan penuh dalam segal hal, tanpa interupsi kekuatan struktur. (subjektifisme: fenomenologi,
etnometodologi dll)
Kubu yang menempatkan struktur sebagai pemegang yang lebih dominan dari agensi. Bagi kubu ini, manusia adalah pemain-pemain dalam aturan yang dibuat struktur (objektivisme:
strukturalisme, marxisme, fungsionalisme, dsb)
Giddens: ”Bidang mendasar
studi ilmu sosial, menurut teori strukturasii , bukanlah pengalaman aktor
individual atau bentuk-bentuk kesatuan sosial tertentu, melainkan praktik
sosial yang diatur
melintasi ruang dan waktu”
Bernstein
(1889:23):”tujuan fundamental dari teori strukturasi adalah menjelaskan hubungan dialektika dan saling pengaruh mempengaruhi antara agen dan struktur”
Struktur
mirip dengan pedoman yang menjadi prinsip praktik-praktik di berbagai ruang
dan waktu yang
merupakan hasil dari tindakan kita
Struktur
mengatasi ruang dan waktu (spaceless and timeless) sehingga
bisa berlaku di berbagai situasi (berbeda dengan
pengertian struktur durkhemian yang
mengekang (constraining), struktur Giddens lbh bersifat memberdayakan (enabling)
yang memungkinkan terjadinya praktik sosial. Jadi struktur disebut sebagai sarana (medium dan
resources)
Ruang dan
waktu mendapat porsi penting dalam teori strukturisasi
3 Gugus Struktur
v (S)
Signifikasi (penandaan)
Simbolis, pengungkapan, penyebutan, penandaan, dan wacana
v (D) Dominasi
(penguasaan / autorisasi)
barang (ekonomi) à menabung di bank
orang (politik) à memberikan suara di
TPS
v (L)
Legitimasi (pembenaran)
Di dalamnya ada skemata
Agen atau pelaku
3 Dimensi internal pelaku (psikoanalisis)
Motivasi
tak sadar (unconciousness motive)
Kesadaran
diskursif (discursive conciousness)
Kesadara
praktis (Practical conciousness)
Kritik
(Daniel
Ross, Social theory: a guide to central thinker, 2002)
Meski
strukturasi mengatasi pelbagai kekurangan dalam pemikiran tradisional, teori
itu bukan jawaban yang memadai
bagi tugas yang menantang teori sosial kontemporer
Proyek rekonstruksi dan sintesis Giddens
dianggap sebagai teori yang masih
konservatif : mengubah dualisme menjadi dualitas bukanlah pemecahan masalah. Karena teori ini sebenarnya belum mampu melenyapkan perbedaan di antara
keduanya. Giddens malah dianggap sbg penerus Parsonian.
Eklektisisme yang menunjukkan ketidakorisinilan
Layder,
Ashton, dan Sung (1991)
Dlm studi tentang transisi dari sekolah ke bekerja:
“struktur dan tindakan secara empiris saling bergantung (terlibat secara mendalam), tapi sebgian
otonom merupakan bidang wewenang yang dapat dipisahkan”
Ian Crib
(1992)
- Krn Giddens memusatkan perhatian pada tindakan sosial, pemikiranya kurang memiliki kedalaman ontologis (ontological depth) à Giddens gagal menerangkan struktur sosial yang melandasi kehidupan sosial (seakan given)
- kehidupan sosial yang rumit terlalu sederhana jika hanya didekati teori yang simple (Giddens menolak metateori). Kurang basis teori.
Dietz
and Burns:
1. Keagenan tidak bisa dilakukan tanpa
dukungan realitas fisik dan teknologi
- Struktuktur (aturan) membuat tindakan tertentu yaang dapat atau mustahil dilakukan
- Keagenan dibatasi keagenan lain yang punya otoritas melaksanakan sanksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar