Pembelajaran adalah Proses Berpikir
Belajar adalah
proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan
menemukan pengetahuna melalui interaksi antara indivisu dengan lingkungan.
dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan
kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah
kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).
Asumsi yang
mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari
luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif
yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah pembelajaran berpikir memandang
bahwa mengajar itu bkanlah memindahkan pengetahuan dari guru pada siswa,
melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat membangun sendiri
pengetahuannya. Menurut Bettecourt (1985) mengajar dalam pembelajaran berpikir
adalah berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna,
mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi.
Dalam proses
pembelajaran La Costa (1985) mengklasifikasikan megajar berpikir menjadi tiga,
yaitu teaching of thingking, teaching for
thingking, dan teaching about
thingking.
Teaching of thingking adalah proses pembelajaran yang diarahkan
untuk pembentukan keterampilan mental tertentu, seperti misalnya keterampilan
berpikir kritis, berpikir kreatif, dan lain sebagainya. Dengan demikian, jenis
pembelajaran ini menekankan kepada aspek tujuan pembelajaran. Teaching for thingking adalah proses
pembelajaran yang diarahkan pada usaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang
dapat mendorong terhadap pengembangan kognitif. Jenis pembelajaran ini lebih
menitikberatkan kepada proses menciptakan situasi dan lingkungan tertentu,
contohnya menciptakan iklim yang menyenangkan sehingga memungkinkan siswa bisa
berkembang secara optimal. Teaching about
thingking adalah pembelajaran yang diarahkan pada upaya untuk membantu agar
siswa lebih sadar terhadap proses berpikirnya. Jenis pembelajaran ini lebih
menekankan kepada metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Pada
kenyataannya, proses pembelajaran berpikir menyangkut tiga hal terseut.
Artinya, dala pelaksanaan pembelajaran kita tidak mungkin melepaskan ketiga
aspek diatas. Contohnya untuk dapat melatih keterampilan berpikir tertentu
kepada siswa sangat diperlukan suasana yang mendudkung serta metodologi yang
dianggap efektif. Oleh karenanya, ketiga hal diatas memiliki keterkaitan yang
sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan.
Sumber: Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar